Az-Zahra ,,di pagi hari yang indah

Di hari minggu sekitar pukul 05.00 pagi za’ bangun dari tempat tidurnya, kemudian dia merendam cucian yang akan dicucinya nanti setelah beres sembahyang dan sarapan. Cucian  pun beres dicuci dan dijemur pukul  07.00, lalu za’ mengeluarkan sepeda dari kamar kosan sambil berkata “kamar kosan ini sudah begitu kecil harus kumasukkan sepedaku pula agar aman tidak di gondol maling, terasa begitu sesak ,,iuuuh!”  Tidak ada garasi dikosan Za’ jadi sepedanya pun dimasukkan ke kamar kosan yang sudah sesak terisi oleh Ranjang tidur,kompor,kulkas dan meja-meja yang terpajang disana.

Za’ bernama lengkap az-zahra adalah seorang mahasiswi yang mana dia juga bekerja paruh waktu untuk membiayai kuliah,kehidupan sehari-hari dan sesekali mengirimi orangtuanya di rumah kalau-kalau ada rejeki lebih. Salah satu hobinya bersepeda.

Pagi-pagi Za’ mengayuh sepedanya mengelilingi kampung sekitar kosannya Berharap ada pemandangan menakjubkan yang bisa membuatnya ternganga karna takjub. Kali itu pertama kali dia bersepeda mengelilingi kampung sekitar kosan,tetapi setelah beberapa meter mengayuh sepedanya dia tak menemukan pemandangan yang dia harapkan,hanya rumah-rumah yang berjejer disepanjang jalan dari yang model gubuk,rumah sederhana bahkan rumah mewah yang dia lewati. Sesekali selang beberapa meter terlihat pemandangan kebun yang luasnya tidak seberapa. “Lumayanlah setidaknya bisa menyegarkan mataku walau luasnya tidak seberapa”,bisik Za’ dalam hati!
Za’ mulai merasa lelah, dia tak tahu pasti berapa meter jarak yang sudah dia tempuh lalu dia mulai memutar balikkan sepedanya menuju arah pulang karna teringat masih ada kerjaan yang harus dia selesaikan yaitu mencuci piring dan beres-beres kosan. Di tengah perjalanan pulang dia melihat seorang kakek yang terbilang sudah mulai renta memikul sebuah tanggungan yang terbuat dari rangkaian potongan-potongan kayu dengan tambahan balutan plastik agar membentuk sebuah ruang yang tertutup dan didalamnya berisikan roti dengan berbagai macam rasa. Mulai bergetarlah hati Za’ melihatnya lalu dia menghentikan kakek tadi dan berniat membeli roti yang dijualnya.Lalu kakek itupun berhenti dan bertanya pada Za’ “mau beli berapa neng?”, Za’ teringat dia hanya mengantongi 5ribu rupiah sebelum dia berangkat bersepeda kedalam kantung gamis yang dia pakai.
Za’ : Harga 1 rotinya berapa kek?
kakek : Seribu neng,,
Za : Kalau begitu saya beli 5ribu aja,dapet 5 yah jadinya,,rasa ini itu dan inu
Kakek : Iya neng,,sambil memasukkan roti yang ku bilang kedalam kantung plastik dan tangannya pada saat memasukkan roti itu bergetar dan gerakkannya lamban sekali.

Kalau tidak malu Za’ pasti sudah menangis disitu juga melihat kondisi si kakek tersebut, Kakek itu sudah renta dan sepertinya dia punya gejala stroke atau sudah terkena stroke ringan sehingga gerakan-gerakannya tidak bisa cepat tapi dia masih bekerja keras dengan berjualan keliling,tidak meminta-minta seperti kebanyakan peminta-minta dijalanan yang  terkadang kondisi fisik mereka terbilang masih kuat untuk bekerja,Preman-preman / anak punk yang suka malak diangkot yang Za’ pun enggan untuk memberikan uang walau dalam jumlah tidak seberapa. Allah pasti punya rencana yang adil dibalik semua kejadian di dunia ini, Kejadian tadi membuat Za’ lebih bersyukur dalam hidup dan mulai mengurangi keluhan-keluhan dalam hidupnya seperti tadi pagi. Za’ memang tidak bisa membantu kakek itu dengan cara yang lebih karna keadaanya juga pas-pasan tapi dia melakukan apa yang memang bisa dia lakukan. “makasih kek udah ngasih pelajaran yang bermakna buat Za’,, Semoga dagangan kakek Laris terus yah”  ^_^ (Za’ pun kembali mengayuh sepedanya dengan senyuman).
Lalu Za’ berpikir roti-roti yang dia beli tidak akan habis dimakan sekaligus pagi ini sendirian,kalau dibiarkan sampai siang pasti akan mulai tidak enak dimakan karna rotinya tidak pakai bahan pengawet. Lalu dia berpapasan dengan bapak-bapak yang sepertinya punya kelainan mental. Bapak itu seperti tak terurus penampilannya kucel, dari kejauhan Za’ melihatnya sedang memungut kemasan plastik. Za’ pun berhenti dan memanggil bapak itu bermaksud membagi sebagian Roti yang dia beli padanya. Za’ agak sedikit takut tapi dia memberanikan diri untuk mendekatinya dan roti yang Za’ berikan diterima dengan senyuman oleh bapak itu. Za’ pun kembali  mengayuh sepedanya melanjutkan perjalanan pulang,,,,
eeeeh pas mendekati kosan ada mas-mas yang manis tersenyum pada Za’ dan Za’ pun kembali membalas senyumnya sambil menambah kecepatan kayuhan sepedanya “eitttsss jangan lama-lama za’ liatnya,,”ehehehe
Sungguh pagi yang indah ,,xixixixi

About emma

belajar dari kesalahan yang lalu,sedang berusaha memperbaiki diri,selalu tersenyum dalam keadaan apapun agar bahagia,,dan ingin medengarkan nasehat,kritikan kalian karna itu menandakan sayangnya kalian padaku ^_^ ganbatte ne emma chan!!! :)
This entry was posted in cerpen, curhatanku, hikmah. Bookmark the permalink.

18 Responses to Az-Zahra ,,di pagi hari yang indah

  1. Semoga banyak pribadi spt Za membeli apapun itu dari pedagang kecil, walau kita tidak ada alasan utk beli tdk suka rasanya atau yg dijual, paling tidak kita sudah menolong si penjual 🙂 .
    Btw Emma saya baca artikel ini dari hp banyak kalimat yg tdk bisa ke baca yg tulisannya warna hijau, bentrok dg backgroundnya yg hijau juga, baca dr komputer blok dulu baru keliatan 😉 .

    • emmachan24 says:

      semoga yah mba nel ,yah tak perlu menjadi kaya dulu untuk berbuat baik,,mereka itu dibeli dagangannya juga udah seneng 🙂
      wah makasih sudah ngasih tahu mba,,aku coba perbaiki nih 🙂

  2. Arman says:

    bener2 pagi yang indah ya buat za.. 🙂

  3. araaminoe says:

    Mbak Emma, kenapa tulisan ini gak ikutan GA nya Mas Ryan, memang tidak secara gamblang sesuai dengan temanya, tapi cerita ini menyentuh kehidupan juga, ah sayangnya 😉

  4. duniaely says:

    tak pikir cerita di atas itu tentang kamu Emma 🙂

  5. latansaide says:

    Sungguh pagi yang indah…

  6. tinsyam says:

    asik paginya.. indah..

  7. fety says:

    Cie..cie.. yang lagi buat cerpen 🙂
    Jangan-jangan ini kisah pribadi?:)

  8. achmirahman says:

    seperti si zahra adalah emma..

Leave a reply to latansaide Cancel reply